Bayangkan dunia di mana belanja online bukan sekadar kebutuhan, melainkan bagian dari konspirasi global yang menyusup ke setiap sudut kehidupan kita. Itulah premis gila yang ditawarkan oleh “Buy Now! The Shopping Conspiracy”, film terbaru Netflix yang memadukan satire, thriller, dan bumbu komedi gelap dalam sebuah kemasan yang menghibur sekaligus menggelitik pikiran.
Plot bergerak cepat ketika Jessie (salah seorang narasumber dalam film ini) menyadari bahwa perusahaan tempatnya bekerja ternyata terlibat dalam skema mengerikan yang mampu memengaruhi perilaku konsumen secara psikologis. Dengan teknologi yang memanfaatkan data pribadi pengguna, perusahaan tempatnya bekerja menciptakan semacam “perangkap belanja” yang membuat pelanggan terus-menerus membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Hal yang membuat Buy Now! begitu menarik adalah kemampuannya memadukan isu-isu kontemporer seperti privasi data, kecanduan belanja online, dan dominasi korporasi besar dalam kehidupan sehari-hari. Semua itu dibalut dengan humor sarkastik yang sering kali membuat kita tertawa getir. Ada momen di mana film ini terasa seperti sedang menatap penonton dan berkata, “Kamu juga korbannya, kan?”
Secara visual, Buy Now! berhasil menciptakan atmosfer yang canggih namun mencekam. Penggunaan warna-warna cerah yang kontras dengan tema gelap cerita memberi kesan ironis, seperti toko online yang tampak ramah tetapi menyimpan jebakan di baliknya. Kredit patut diberikan kepada sinematografer Luis Delgado, yang menghadirkan sinematografi yang memanjakan mata dan penuh makna.
Akting Emma Barnes menjadi salah satu sorotan utama. Ia dengan piawai menampilkan Jessie sebagai karakter yang cerdas namun rapuh, seseorang yang berusaha membuka tabir kebenaran sambil dihantui ketakutan akan sistem yang tak bisa dilawan. Sementara itu, Greg Howell, yang berperan sebagai CEO sebuah perusahaan belanja online yang karismatik namun licik, memberikan nuansa antagonis yang memukau, seorang villain yang mungkin lebih dekat dengan realitas dari yang kita kira.
Namun, di balik kelebihannya, film ini bukannya tanpa cela. Di paruh kedua, beberapa plot twist terasa dipaksakan dan sedikit terlalu berbelit-belit, membuat penonton mungkin kehilangan fokus sejenak. Meski begitu, naskah yang tajam dan dialog yang cerdas berhasil membawa alur kembali ke jalur semula.
Pada akhirnya, “Buy Now! The Shopping Conspiracy” adalah film yang bukan hanya menghibur tetapi juga relevan dengan zaman kita. Ia mengajak kita untuk berpikir dua kali setiap kali jari kita tergoda menekan tombol checkout. Dengan kombinasi antara thriller, kritik sosial, dan komedi yang jenaka, film ini memberikan pengalaman menonton yang memuaskan tanpa kehilangan pesan penting di dalamnya.
Jika kamu suka film dengan tema konspirasi, teknologi, dan satir sosial, Buy Now! layak masuk dalam daftar tontonan kamu. Tapi ingat, setelah menonton, coba tahan diri Anda untuk tidak langsung membuka aplikasi belanja online favorit!